IDUL FITRI atau Lebaran merupakan salah satu Hari Raya bagi kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Idul Fitri tahun ini ( 1441 H ) jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020. Berbeda dengan di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk Islam, muslim di negara minoritas muslim harus menghadapi tantangan tersendiri. Bagaimana muslim di negara minoritas muslim seperti Korea Selatan merayakan Hari Raya Idul Fitri ??
Seperti yang kita ketahui Muslim di Korea Selatan memang masih minoritas, hanya sedikit saja warga asli Korea Selatan yang memeluk agama Islam. Kebanyakan kaum Muslim Korea Selatan adalah para pendatang dari negara-negara lain. Walaupun negara dengan minoritas Muslim, ternyata Korea Selatan begitu familiar dengan tradisi Idul Fitri atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘Lebaran’. Beberapa artis Korea juga tak segan untuk mengucapkan selamat berlebaran untuk para fans yang beragama Islam melelui akun SNS.
Suasana lebaran di Korea Selatan, tentu dirasa berbeda dengan di Indonesia, terutama bagi para Pekerja Migran Indonesia yang sedang mengumpulkan pundi-pundi won di Korea Selatan. Menghabiskan waktu lebaran di Korea, membuat mereka merindukan atmosfer lebaran di tanah air.
Berbicara tentang lebaran di Korea Selatan tepatnya kota Seoul, anda akan disambut dengan euforia Shalat Ied di Islamic Center yang terletak di tengah Kota Seoul, diapit oleh jalan antara Sungai Han dan Gunung Namsanberalamat di Hannam-dong, Yongsan-gu. Masjid ini menjadi salah satu pilihan Muslim Korea untuk melaksanakan shalat Ied secara khushu’.
Ruang shalat untuk laki-laki adlah di lantai dua dan untuk perempuan ada dilantai tiga. Di dalam masjid, lantunan takbir dikumandangkan sebelum dan sesudah berlangsung shalat ied.
Lantunan merdu takbir yang menggema di sekitar masjid benar-benar membawa memori kembali ke suasana lebaran di tanah air.
Selain Islamic Center, beberapa lapangan juga dipergunakan untuk shakat ied. Seringkali masyarakat Korea asli dibuat terkagum-kagum menyaksikan muslim menggelar shalat ied berjamaah. Lapangan yang biasanya digunakan hanya untuk pertunjukan konser musik, dipergunakan untuk shalat berjamaah oleh muslim korea. Tidak heran jika beberapa orang korea yang melihatmnya akan merasa kagum dengan pemandangan yang berbeda seperti ini.
Ada juga beberapa Nonmuslim Korea yang sengaja menyempatkan diri untuk turut duduk dan mendengarkan khotbah shalat ied. Sayangnya Hari Raya di Korea Selatan tidak termsauk hari libur yang diakui pemerintah Korea. Sehingga ada juga beberapa pekerja Indonesia yang tetapi bekerja pada hari kemenangan. Untuk Pekerja Migran Indonesia yang ingin meminta izin libur demi melaksanakan shalat Ied, bisa menunjukan surat edaran dari KBRI kepada atasan tempat kerja masing-masing.
Tetapi, tidak semua tempat kerja yang memberikan izin bagi para pekerja muslim untuk shalat Ied. Banyak juga pekerja yang tidak mendapat izin dan harus tetap bekerja .
Bagi para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan, mereka tidak membutuhkan surat izin khusus untuk umat Muslim libur saat Idul Fitri.
Meskipun bukan hari libur, rupanya hal tersebut tidak mengurangi rasa bahagia kaum muslim. Mereka tetap berbondong-bondong melaksanakan shalat Ied di beberapa tempat yang sudah ditentukan.
Di Islamic Center sendiri, ada pemandangan tidak biasa usai shald Ied berlangsung. Tepat di pelataran masjid terlihat beberapa orang membagikan roti dan susu secara percuma.
Inilah salah satu bentuk kebahagoaan umat muslim yang hidup di negara minoritas, berbagi kepada sesama di tengah perantauan.
Silahturahmi di Korea Selatan tak seramai di Indonesia yang bisanya belangsung selama berhari-hari. Di Korea Selatan, umat muslim umumnya langsung bersalaman dan bersilahturahmi usai shalat Ied. Taka ada kunjungan khusus dari rumah ke rumah orang lain layaknya berlebaran di tanah air. Para WNI juga sulit menemukan makanan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam. Mereka harus berpuas diri dengan makanan khas masyarakat setempat yang tentunya sudah terjamin halal.
Makanan halal sendiri bisa dijumpai di warung makan halal sekitar Islamic Center. Warung-warung makan ini menyediakan menu lezat dan halal untuk kaum muslim.
Warung ini tetap buka di hari lebaran, hal ini tentunya sangat membantu kaum Muslim yang tak sempat masak.
Selain bersantap di warung, adapula beberapa orang yang memilh pergi piknik dengan membawa bekal dari rumah. Menikmati makanan sembari berbincang dengan kerabat atau teman yang dikenal di Korea tersebut tentu tidak akan menjadi masalah.
Untuk zakat sendiri, ada Amil Zakat yang dibentuk oleh WNI di Korea Selatan. Pengumpulan zakat dilakukan seminggu menjelang lebaran hingga sebelum shalat Ied. Nntinya, zakat yang sudah terkumpul akan langsung disalurkan melalui Amil Zakat di tanah air.
Para WNI biasanya memanfaatkan Amil Zakat tersebut untuk menunaikan kewajiban Zakat mereka. Berbagi kebahagiaan dengan saudara muslim di tanah air tak mewajibkan mereka mudik ke tanah air apalagi dalam situasi Pandemi seperti saat ini.
Lewat zakat yang dibayarkan, mereka telah menyumbangkan seukir senyum di wajah saudara-saudara yang kurang mampu.